Condition Monitoring system.blogspot .com adalah sebuah situs yang menyediakan berbagai macam artikel mengenai monitoring of rotating equipment.
Beberapa permasalahan kami kupas disini. Dari mulai vibrasi, Alignment, Balancing, Trybologi sampai dengan Infrared picture ada di sini.
Namun Bagi anda yang ingin membutuhkan jasa kami, dapat menghubungi kami via e-mail sunardi_mts@yahoo.co.id. kami juga menerima pangilan balancing machine, alignment, dan vibration training.


BALANCING PROCEDUR

BALANCING PROCEDUR

Setelah didapatkan initial (awal) kondisi dalam bentuk Fo dan Ao dapat diperkirakan dimana trial mass akan ditempatkan pada rotor. Efek dari trial mass ini akan merubah amplitudo vibrasi dan phasenya. Dari sini kita dapatkan :
·        F1 sudut phase dengan dipasang trial mass pada rotor
·        A1 Amplitudo vibrasi denga dipasang trial mass pada rotor.
Dengan diketahuinya effek dari trial mass kita dapat menggunakan skala perbandingan massa untuk mendapatkan massa unbalance pada rotor dan posisinya (1800 dari posisi massa unbalance). Perhitungan ini dapat dilakukan dengan menggunakan vector diagram atau balancing program pada portable.
·        Fc sudut koreksi pada rotor
·        mc Massa koreksi yang harus dipasang pada rotor.
Massa koreksi ini harus dipasang pada rotor dan hasil dari amplitudo dan phase vibrasi harus diukur. Jika nilai vibrasi berkurang/turun tetapi masih diatas nilai yang diijinkan maka prosedur balancing harus dilakukan ulang.
Adapun prinsip balancing atau procedur balancing menggunakan portable set hanya membantu kita untuk mengetahui :
·        Bagaimana memilih Trial mass
·        Bagaimana menggambar diagram vector
atau
·        Bagaimana menggunakan program balancing
·        Bagaimana meyakinkan kita mendapat pengukuran yang benar
·        Dimana massa koreksi harus ditempatkan.

Selengkapnya......

PROSEDUR BALANCING

PRAKTEK BALANCING

Selama vibrasi yang dihasilkan rotor sebanding dengan gaya unbalance, amplitudo vibrasi dapat digunakan untuk mendapatkan besarnya unbalan rotor. Vibrasi yang diukur pada blok bearing tidak hanya menunjukkan vibrasi rotor itu sendiri. Vibrasi yang diukur tidak hanya mengukur gaya unbalance yang ditimbulkan rotor tetapi semua pergerakan suatu system equipment yang ada.
Portable set untuk balancing atu Vibration Analyser secara cepet dapat menunjukkkan amplitudo vibrasidan juga posisi yang dapat digunakan untuk menghitung posisi dimana koreksi massa akan ditempatkan baik berat maupun sudutnya.

PRINSIP BALANCING

Membalance suatu rotor adalah menempatkan koreksi massa dengan ukuran dan sudut tertentu untuk melawan unbalance pada rotor. Untuk melakukan hal itu kita membutuhkan beberapa informasi yaitu :
·        Berat dari koreksi massa
·        Posisi dari koreksi massa
Prinsip balancing adalah membuat perbaikan distribusi massa pada rotor  dengan menambahkan trial massa dan mengukur hasil amplitudo dan sudut pada vibrasi bearing. Effek dari koreksi trial dapat menentukan besar ( berat ) dan posisi yang dibutuhkan koreksi massa. Nilai Ini bisa dihitung dengan calculator atau dengan balancing progaram pada portable.
Pertama  pengukuran kecepatan putaran dari rotor, hal ini dapat dilakukan dengan memasang tachoprobe (fiber optic, photoelectric atau stroboscope) diatas rotor. Marking pada rotor trigger (reflector ) pada rotor sebagai respon dari tacho probe untuk menghitung putaran rotor dan pulsa disimpan pada phasemeter.
Accelerometer (sensor) dipasang pada bearing housing rotor yang diukur vibrasinya pada putaran balancing. Peralatan akan menunjukkan sudut phase antara signal dan amplitudo pada putaran rotor. Dari sini kita mendapatkan hasil pengukuran :
·        Fo sudut antara antara pulsa dari tacho probe dan sinyal vibrasi
·        Ao Amplitudo vibrasi yang disebabkan rotor unbalance. Hal ini disebut initial (awal) amplitudo.

Selengkapnya......